zainquotes/poetry

K idung di hari karuniaU sai adzan penanda bukaR aih hikmah di kala senjaM anis terasa penawar puasaA jaran Rasul dalam fatwa B utir tak lebih dari pancaE lakkan lapar dalam ragaR emah tersisa menjadi tenagaK usam hari tak lagi menyapaA sung syukur telah purnaH adirkan diri segera berdoa N amaMU akan selalu kujagaA gar […]

I ntip mentari menguah hariL afal adzan penyadar diri E legi jalma tak menduaS elagi diri bersahajaT umbuh kembang bak bianglala J emari merapat munajat doaE ntah kenapa tumpah air mataU sai Amin terguguk menyapaD iam dan heningpun tak kuasaI nilah diri hamba M udahnya luruh dalam emosiO lah rasa relungnya hatiN amun tetap seorang

M elati Putih Suci BerseriA ngin Pagi Berhembus SepoiH asrat Hati Tumbuh BersemiA njungkan Menjadi Jati DiriS eperti Mega dan MentariI kat Ikrar untuk MengabdiS emua untuk Ibu PertiwiW ujud Akrab Mahasiswa dan POLRIA rungkan Mimpi Bangsa Mandiri L embayung Senja Penanda MasaE loknya Alam Negeri IndonesiaN umbuh Kembangkan Generasi MudaT untut Ilmu Widya CitraE

T anda sahur telah bergemaI ringkan gendang dalam nadaK okok ayampun menyahut pula T erkantuk diri pergi bersuciI barat dingin tak terujiK umandang sholat penahan diri T ersedu dalam munat doaI nilah hamba yang menghambaK eteduhanMu lah selimut raga D iam dalam sadar diriI ngat hari kemarin yang terperiR ubuh tangis dalam emosiI jinkanlah hamba

U fuk timur jingga meronaJ emari meretas diri terjagaI ringkan kokok ayam yang menggema D etak hidup segera membaraI ngatkan karya yang harus nyataR engkuh segenap saudaraI barat pasukan gegap gempita D ata demi data bicaraI ringi niat hati berwacana L embar demi lembar kuejaU sai menata lembar kerjaN iatkan diri untuk berkaryaD an tertanda

D amai pagi menyapaW ajah alam berwarna jinggaI lirkan angin sepoi basa D esah rumput di taman bahagiaA rum melati yang meronaS emerbak mawar tanpa celaA nggun salam nan meraja P agi ini seperti mewartaA da cerita yang harus terbacaN ampakkan sekat yang mulai kentaraC apaian prestasi sebuah karyaA ndaikan hidup harus terjelma R apat

A lam ramah menyapa pagiK idung hati kian memujiU njukkan syukur ke ILAHI C eloteh alam Nampak beranekaO lah kehidupan alam fanaB erbagi nikmatnya alam semestaA njungan diri SANG KUASA R asa hati terasa sepiA da sepasang mata yang menepiS eperti tak ingin melewatiA lur hidup yang terasa nyeri P ias paras tak meronaA lih

A ngin pagi tipis bersepoiM elati mekar suci berseriB urungpun lirih bernyanyiA ntarkan mentari jelang hariL uruh bersyukur penuh arti W aktu terlewat dalam warsaA nak asuh yang telah dewasaR iuh bercengkerama dengan sang putraS etapak hidup kembali berjayaA da bahagia melihat semua A nanda,N yali Bapak meluruh rentaA rah nyata usia yang menuaN amun

P asang nama senjata BaladewaU jud bahtera siap senjataR edam gejolak didalam samuderaN ampakkan paras hitam jelagaA rungi kedalaman tanpa suara B ersama tekad prajurit percaya diriA lur pelayaran menguji nyaliK elam dan pekat tak kenal mentariT embang suara bernada tinggiI ntepretasi sinyal lacak kendali K harisma nusantara penanda sejatiR apat belikat di relung bahariI

H asrat emansipasi seputih melatiA rum semerbak Ibu PertiwiR apat bersemangat tunjukkan diriI barat kembang yang mekar berseri N ampak merona paras sang putriY ang terwujud karena emansipasiA jak semuanya menjadi srikandi K emana pria bersanding diriA da seorang putri pendamping sejatiU saikan takdir tak hanya sebagai umiM embahana sebagai mitra jati diri I sikan