Humas

S etemaram ufuk di kala senjaA da yang merah meronaP urna hanyalah deret angkaA gar hidup tak nelangsa S eperti rembulan yang meronaA rahkan hari di malam tibaT ak usahlan banyak bertanyaU sulkan saja ke YANG KUASA S eperti pungguk yang bersuaraO lah suara rindu bergemaBA hasa purna jadikanlah asaT uk membalik diri berkuasa S […]

P agi hari indah berseriU jung Mawar nampak bergerigiR ekat keluarga tak bertepiN amun administrasi harus berhentiA gar Pak Pardi lebih tenang dengan istri T aman LLDIKTI nampak asriU sai disapu dengan sapu lidiG alau hati tak ada lagiA gar Pak Pardi tersenyum berseriS eperti melati yang mewangi P esona mawar merah mewangiA nggun merekah

S atu nada berdenting di pagiA wan berarak bak bulir padiT ertegun mata mengurai diriU sai berdhuha pasrahkan diri A ngin sesaat tak berhentiH alau panas di ujung jariA sa tertebar kaki mendakiD amainya hati berpeluk ILAHI S epenggalah di pagi hariA lur kelopak bunga seruniA da bayang menatap diriT ak kusangka jati nurani W

D enting hujan menetes derasA ir mengalir di pojok terasMA ta menatap huruf di kertasI jinkan mengaji hingga tuntas H uruf demi huruf berarasA lur makna makin terkupasT entang makhluk yang bernapasI syarat manusia untuk bergegas S enandung bacaan yang suciA smaMU terbaca membesarkan hatiA lihkan hidup agar terkemudiT awadhu menunduk sesuai janji B eragam

H empasan angin terasa sepoiA wan berjejal berparas tiraiLA pang hati seperti bingkaiL uruh merunduk dalam melodi B ergetar dahan pohon keladiI isikan hati tunaikan janji H amparan rumput kusut masaiA las tanah meranting bonsaiLA pangkan hati bersalam tunaiL afalkan maaf penghapus lalai D endang rindu berujung damaiA tribut lagu di gitar berdawaiLA gukan irama

T eduh hati melewati malamA gungkan Maha Besar Penguasa AlamK embang mekar bunga setamanBIR unya kalbu ungu temaram D engarlah alam berdendang merduA nginpun berkelabat melepas rinduN ampak burung berkicau merdu TA k tertahan meleleh air mataH asrat diri mengaku dosaMI mik muka terlalu pekaD alam bingkai paras bersahaja H andai taulan tersapa salamIK ut

S enyum pagi di bibir mentariA sungkan ramadhan yang akan pergiWA lau hati kian menyesaliL embarkan diri menjadi fitri D amai sebulan dalam puasaA dem dan tawadhu dalam ragaTA k lagi setan menggodaNG abuburit yang lebih menjaga D amaikanlah fitri dalam hatiA gar sesal kian menepiN iatkan diri untuk lebih imani H ening sesaat dalam

S eperti awan yang datang menyapaA njungkan tangan di lembar angkasaLA mbaian akrab tanda keluargaM erajut kehidupan dalam citra D etak usia menapak masaA arahkan hingga menuju mayaN amun hidup adalah kelana D erap nadi seperti ceritaO lah alur pada takdir yang menyapaA ndai semua bias sederhana U sia kadang hanya sebuah angkaL angkah jalma

M erangkak malam dibalik rembulanA wan tersingkap langit menawanL urun diri dalam aduanAM anah hidup dalam satuan Q anaah menjadi pedomanA ndaikan hari menjadi hitunganDA mbaan harap seorang insanR engkuh malam seribu bulan D amai menyentuh di sepertiga malamI ringkan sendu tangin penyesalan D oa khusuk kupanjatkanU dzur diri dalam dambaanA nugerah kehidupan hingga pungkasan

PO hon alba menjulang tinggiH empasan angin yang tak sepiO nak tak seperti duriN ampak sesaat lalu pergi A ndai manusia pandai bersyukurL ekas hanyutkan rasa takaburB ermunajat di ujung sahurA nugerah hidup bermakna luhur BER sih diri dimulai sejak dinimNA sihatkan untuk putihnya hatiM anusia adalah figur insaniA ndaikan sadar selalu nyawiji SE tapak