Humas

U fuk timur rembang mentariN ampak merah merona asriI ndah meresap di sanubariS eperti wisudawan dan wisudawati UNISRIR ampak bertoga penanda suciI syarat studi di garis fini T ak terasa waktu bergantiE pisode hidup sebagai mahasiswiG undah dan galau sering mengisiA ndai hati tak kuat terujiK isah cintapun bersemiK ala mahasiswa menyapa penuh artiA da […]

J emari awan merajut angkasaU saikan pagi dengan nuansaMA nusia menunduk dalam masaT ak ada lagi serasa DA mai berkicau burung kenariL enggang lenggok menyapa hariA ndai hidup boleh berlariM aka sesal tak akan berseri D aun menjari hingga berbungaO lah hujan menjadi karuniaA dakah diri harus tetap bertanyaA ndai doa berwujud nyata Jumat dalam

KA bar angin terbawa awanM enyibak angkasa bak cendawanI syaratkan hati penuhi halamanS ederet kalimat dalam senyuman GEN ang pasang di garis pantaiG elombang laut alun semampaiGA gah melangkah dan piawaiM enapak hari dengan damai OP era hidup bak air hujanTI tik bening menjanjikan kehidupanMI mik paras teduh menawanS epertinya esok akan lebih mapan Kamis

R agam bunga di pagi hariA da yang mekar berputik sariB elenggu hati lepas kendaliU rutkan waktu penuh memori U jung kuncup sedang berbungaN ilam sari bunga kenangaTU rutkan hati larut berkelanaK etika cinta hadir di suatu masa MA war merah berdahan duriSA tu tangkai penanda hatiLA ma nian senandung hatiLU put sehati namun cinta

SE pinya pagi di ujung mentariLA yu daun sampai jemariS elasa hadir bak sebuah periA jarkan alun yang berseri PE nanggalan tak berwujud angkaN ampak bilangan yang lebih nyataU rutkan berita pada layar kacaH anya sebatas di tatap muka TA jam duri di batang keladiN orehkan urat sebuah sandiY akin benar hari iniA ndai esok

SE tetes embun bening nan suciN ampak mengalir di daun kemangiI ndahnya pagi hati berseriN iatkan melangkah percaya diri Y ang menyala tak harus membaraA pi merona nan bercahayaN yaman di hati untuk berkaryaG ita hidup tembang usia WA jah awan berkabut membisuH ujan hadir lepaskan rinduI jinkan aku menjadi satuD amai melangkah di lorong

A ngin pagi terasa dinginH ampa terasa seluas napkinA da di hati yang harus terjalinD an bernyala bak sebuah lilin B ianglala indah penuh warnaU saikan hujan dalam pesonaLA mbaian hidup harus terjagaN iatkan asa dalam cita S epenggalah mentari di tengah waktuA da kabut yang meraguWA jah hidup tak boleh senduL angkahkan kaki penuh

S epi malam tak bergitaA ura rembulan melingkar coronaP adamu sukma aku bertanyaA dakah asa yang tak kuasa K ucing kucing asyik bercengkeramaE lokkan mata kemilau berasmaraLA ra dan duka hidup di alam madyaNA mamu kan terukir seorang hamba M eluruh bulan dalam chandraA ngin pagi fajar menyapaLA falkan doa hingga berbusanaM engiring pagi menegak

ME rebak fajar Sang SuryaR anting berdetak tergoyang baskaraA wak di badan kian meragaH amparkan dharma ntuk nusa bangsa PU an putih minuman bertenagaT ak berwarna sehat untuk ragaI badahkan diri untuk negaraH amba kan abdi nusantara W arna mawar merah meronaA rum mewangi penuhi indraR agam hidup anak bangsaNA pak gerak dalam berdharma J

S eteguk air di samuderaA sin garam tetap menjelmaT ak usah banyak ceritaU saikan agar tak berprasangka N anam padi jenis gagaA nak ayam belajar berlagaW alau hati penuh tanyaA jarkan tenteram hingga berjaya P etani rajin tanam ketelaA gar kebun panen rayaN urani yakin kalam sukarelaCA ra santun paten berbudaya CA ntik nian bunga