Previous slide
Next slide

Prof Muladi, Lulusan USM Jadilah Produsen Iptek

Lulusan Universitas Semarang (USM)  pada wisuda Ke -60 yang berjumlah 1.609 dimohon jangan puas dengan belajar S1 yang baru mendidik sebagai konsumen Iptek akan tetapi jadilah produsen Iptek.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Dr H Muladi SH pada saat memberikan sambutan upacara wisuda Ke-60 USM di Auditorium Ir Widjatmoko USM pada Selasa (29/9).

“Jadilah produsen Iptek  yang dibutuhkan bangsa dengan belajar melalui jenjang Pendidikan S2 dan S3, jangan hanya puas dengan hanya belajar S1 yang  baru mendidik sebagai konsumen Iptek” Ungkap Prof Muladi.

Mantan Gubernur Lemhanas ini menambahkan bahwa USM telah membekali para alumni dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai yang akan membentuk karakter intelektual mereka yang  berkeindonesiaan yang meliputi nilai-nilai profesionalisme (expertise, responsibilty and corporateness), nilai-nilai kebebasan akademis, budaya akademis dan  kejujuran intelektual.

“Selain itu lulusan USM juga diberi bekal kesadaran  betapa pentingnya keberadaan kehidupan bangsa yang cerdas berbasis Iptek, sikap-sikap  intelektual yang beradab dan taqwa kepada Tuhan YME, selalu menghayati 4 pilar kehidupan bangsa,  dan sikap berbudaya, kreatif, toleran, demokratis, tangguh, serta berani membela kebenaran” tambah Muladi.

Kita menyadari  bahwa saat ini, termasuk    wisudawan 2020 akan menghadapi situasi yang sulit akibat pandemi covid-19, dengan selalu berdoa  kepada Allah SWT, kita harus bersemboyan “no give up mindset, keep doing things, every dark  cloud has a silver lining”. Jangan menyerah, terus kerjakan sesuatu, jangan putus asa karena setiap kesulitan pasti  akan berakhir,  kemudahan pasti akan datang dan  setiap kejadian pasti ada hikmahnya. contoh  kemampuan digital/online/, networking, magang dan lain-lain pasti akan bermanfaat ke depan, di samping terus belajar hal-hal yang tidak diajarkan di bangku kuliah, sambil mencari dan menunggu kesempatan.

Sementara Kepala LLDIKTI VI Wilayah  Jateng Prof Dr DYP Sugiharto MPd Kons menyampaikan pesan yaitu meskipun wisuda kali ini wisuda daring tetapi makna hakikat dan legalitas wisuda tidak berbeda dan tidak berubah, tetap sama meskipun saat ini bapak ibu orang tua, wisdawan/wisudawati berada di rumah masing-masing meskipun yang memindahkan tali toga bukan pak Rektor tetapi pelantikan dan peresmian saudara sebagai ahli madya, sarjana, dan magister tetap sah dan legal.

“Semoga penegasan ini menjadikan sauadra tidak kecewa dan justru ini merupakan langkah proakfif kita bersama dalam menyelesaikanpersoalan besar yaitu berakhirnya pandemi covid-19.

LLDIKTI VI sangat menghargai dan mengapresiasi USM menggelar wisuda dengan protokol Kesehatan yang tertib dan ketat,” tegasnya.

Prof DYP berpesan, wisuda bukan terminal akhir dan bukan garis finish tetapi terminal transit, untuk behenti sejanak mempersiapkan perjalan selanjutnya. “Oleh karena itu persiapkan untuk melanjutkan perjalanan saudara, yang belum bekerja siapkan unutk bekerja yang sudah bekerja siapkan  untuk meningkatkan karir,” tambah Guru Besar Bimbingan Konseling Universitas Negeri Semarang ini.

“Pesan saya terkait merdeka belajar kampus merkeda, walaupun baru di launching Januari 2020  saat inibaru  persiapan pelaksanaan tetapi spiritnya sangat relevan dengn pembekalan wisuda saat ini,” ungkap Prof DYP Sugiharto.

“Salah satu latar belakang filosofi  kebijakan merdeka belajar, kebijakan meningkatkan relevansi kompetensi lulusan dengan  komptensi dunia industi dan dunia kerja, Mendikbud menggarbakan dunia kampus seperti kolam renang sementara dunia kerja seperti lautan lepas, selama ini 8 semester mahasiswa belajar di kolam renang, meskipun menguasai  dan ahli gaya renang tetapi ketika dihadapan lautan lepas sangat sulit menaklukkan karena kompetensi di lautan lepas belum disiapakan,” ungkapnya.

“Saat dikolam renang air jernih tidak ada ombak, ada pelatihnya, begitu lulus meghadapi  lautan  lepas akan mengahadapi ombak besar, batu karang yang tak kelihatan, petir di tengah lautan, untuk itu kurikulum merdeka belajar dibuat untuk menghadapi lautan lepas saat lulus,” tambahnya.

“Selain itu guna menambahkan kompetensi yang sudah diperoleh di USM dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi lautan lepas, yaitu kemampuan teknologi aplikatif dan kemampuan bahasa inggris karena perubahan sangat cepat sehingga kami mohon segera adaptasi dengan situasi baru ini,” pungkasnya.

Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof H Abdullah Kelib SH mengatakan dari wisudawan ini dimohon jaga nama baik almamater. “Semoga dari 1.609 lulusan USM ini nantinya akan ada yang  menjadi pimpinan di negeri ini, dengan bersungguh-sungguh berjuang nanti akan berhasil apalagi dari alumni sudah ada ikatan alumni yang solid dan kalian para lulusan bisa minta arahan dari mereka yang sudah sukses”.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram