Semarang 29 Oktober 2025 – LLDIKTI Wilayah VI kembali menyelenggarakan Pakarti Series 2025 sebagai langkah nyata memperkuat budaya publikasi ilmiah yang berintegritas di perguruan tinggi swasta. Kegiatan bertema “Membangun Ekosistem Akademik yang Bermutu dengan Jurnal yang Kredibel dan Bebas Plagiarisme” ini digelar untuk meningkatkan pemahaman dosen dan pengelola jurnal mengenai pentingnya kredibilitas dalam publikasi ilmiah. Kegiatan yang diadakan secara daring melalui Zoom ini diikuti oleh 692 peserta dari 99 Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah.
Dalam pemaparan pertama, Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum dari Universitas Diponegoro menyoroti perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kini semakin sering digunakan dalam penulisan akademik. Menurutnya, kondisi tersebut menghadirkan tantangan baru terkait keaslian karya ilmiah. Turnitin merespons situasi ini dengan menghadirkan fitur AI Writing Detection sejak 2023, yang mampu menganalisis pola bahasa untuk mendeteksi kemungkinan teks hasil AI. Sistem akan menampilkan persentase teks yang terindikasi ditulis mesin, meskipun tetap memiliki keterbatasan terutama pada bahasa non-Inggris. Prof. Hermin menegaskan bahwa hasil deteksi AI tidak boleh dijadikan penentu tunggal, karena etika menulis, proses berpikir penulis, serta kontribusi ilmiah tetap menjadi faktor utama dalam penilaian kualitas karya.


Ia juga menekankan bahwa publikasi ilmiah bukan hanya soal angka kesamaan (similarity index), melainkan bagaimana gagasan baru itu memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Kebaruan karya harus dapat terlihat jelas dalam abstrak, pendahuluan, hingga kesimpulan. Alur tulisan pun harus logis seperti sebuah cerita ilmiah yang mudah ditelusuri alasan dilaksanakannya penelitian, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan mengapa hasil itu penting bagi bidang keilmuan.
Materi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Muji Setiyo dari Universitas Muhammadiyah Magelang yang menjelaskan penyebab artikel dosen masih banyak ditolak saat pengajuan Jabatan Akademik Dosen (JAD). Menurutnya, artikel ilmiah adalah media yang menjadi wakil kapasitas keilmuan pengusul, sehingga jika substansi tulisan tidak kuat atau jurnal tempat publikasi tidak kredibel, maka artikel tersebut tidak akan mampu “berbicara” meyakinkan tim penilai. Di lapangan, kasus penolakan usulan JAD masih sering terjadi karena artikel terbit di jurnal predator, jurnal yang dihentikan indeksasinya, atau jurnal yang tidak memenuhi standar pengelolaan publikasi.


Prof. Muji mengingatkan bahwa jurnal predator kini tidak hanya bersifat internasional, melainkan juga banyak berkedok jurnal nasional. Ia menjelaskan ciri-cirinya seperti tidak adanya proses peer-review yang benar, kualitas terbitan yang buruk, kesalahan tata letak dan bahasa, hingga editorial yang tidak transparan. Dosen diminta lebih berhati-hati memilih jurnal, termasuk rutin memeriksa status indeksasi melalui Scopus dan Scimago yang memiliki pembaruan data berbeda. Kewaspadaan diperlukan agar karya ilmiah tidak terjebak dalam publikasi yang berpotensi merugikan karier akademik.
Kegiatan ini juga menyampaikan fakta bahwa di LLDIKTI Wilayah VI, jumlah dosen yang masih berada di jabatan akademik Lektor mencapai 5.603 orang. Hal ini membuat peningkatan kualitas publikasi menjadi kebutuhan mendesak agar dosen dapat naik jabatan dengan karya yang lebih kredibel dan berpengaruh. Publikasi ilmiah harus benar-benar mencerminkan kontribusi keilmuan yang original serta dihasilkan melalui proses penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Melalui Pakarti Series 2025, LLDIKTI Wilayah VI menegaskan komitmennya untuk mendampingi perguruan tinggi mengembangkan tata kelola jurnal yang sehat dan memperkuat budaya akademik yang menjunjung tinggi kejujuran ilmiah. Pemanfaatan teknologi seperti Turnitin AI Detection tetap dianjurkan sebagai alat bantu, namun para pendidik diingatkan bahwa etika dan integritas dalam meneliti serta menulis tetap menjadi fondasi utama yang tidak dapat digantikan teknologi.
Program ini akan terus berlanjut sebagai bentuk dukungan berkelanjutan bagi PTS dalam menyediakan wadah publikasi yang kredibel dan berdampak. Ke depan, diharapkan setiap dosen mampu menjadi teladan dalam menghasilkan karya ilmiah berkualitas yang membawa manfaat bagi masyarakat luas dan memajukan ilmu pengetahuan.




