BEM Universitas Sains Al Qur’an Berhasil Lolos Program Kemendiktisaintek, Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemanfaatan Energi Panas Buangan dengan Teknologi Thermoelectric Generator

Wonosobo – Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) mencetak sejarah untuk  pertama kalinya berhasil lolos dalam Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Program Mahasiswa Berdampak merupakan program pendanaan nasional yang dirancang untuk menjembatani kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan serta menerapkan hasil riset, teknologi, dan inovasi perguruan tinggi agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Tim UNSIQ yang diketuai oleh Dr. Sri Jumini, M.Pd. bersama anggota Insan Mahmud, S.E., M.Si., dan Adi Suwondo, M.Kom., bersama tim Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berhasil mengusung program berjudul “Hilirisasi Perangkat Elektronik untuk Mengkonversi Panas Buangan dari Alat Penghangat Ruangan menjadi Energi Alternatif dalam Optimalisasi Patakbanteng sebagai Desa Agrowisata”.

Desa Patakbanteng dikenal sebagai salah satu wilayah dengan suhu udara yang cukup rendah, berkisar antara 12°C hingga 18°C, terutama pada malam hari dan musim kemarau. Akibat kondisi suhu tersebut, sebagian besar warga menggunakan alat pemanas ruangan (room heater). berbahan bakar gas LPG atau listrik sebagai upaya untuk menjaga suhu tubuh dan kenyamanan di dalam rumah.

Desa Patakbanteng, yang terletak di dataran tinggi dan memiliki beberapa zona lereng, menghadapi risiko longsor yang tinggi, terutama saat musim hujan. Terjadinya longsor sering memicu pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. Sistem inovatif yang memanfaatkan limbah energi panas buangan telah dikembangkan untuk mengurangi dampak pemadaman listrik sekaligus meningkatkan ketahanan energi lokal. Limbah panas buangan yang akan dimanfaatkan berasal dari penghangat ruangan yang digunakan hampir disetiap rumah, Melihat potensi tersebut, tim BEM UNSIQ melakukan studi awal untuk meneliti karakteristik penggunaan pemanas ruangan di lingkungan rumah tangga maupun UMKM lokal, serta mengukur potensi suhu panas buangan yang dapat dikonversi menjadi energi listrik menggunakan sistem Thermoelectric Generator (TEG).

Ketua pelaksana menjelaskan, “Sistem ini dirancang khusus untuk menghadapi kendala pemadaman listrik akibat bencana longsor dan curah hujan tinggi yang kerap terjadi di Desa Patakbanteng. Melalui pemanfaatan limbah energi panas yang dihasilkan dari alat penghangat ruangan, kami berharap dapat memberikan solusi yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menghadirkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan”.

Sementara itu, Dr. H. Z. Sukawi, M.A., Rektor Universitas Sains Al Quran memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tim BEM UNSIQ dalam program Mahasiswa Berdampak. “Prestasi ini mencerminkan kualitas dan komitmen mahasiswa UNSIQ dalam berkontribusi nyata bagi masyarakat, serta memperkuat eksistensi UNSIQ sebagai perguruan tinggi unggul. Teruslah berkarya dan semangat untuk BEM UNSIQ dalam mengukir prestasi yang lebih gemilang’’. ujar beliau.

Tim UNSIQ mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas dukungan dan program pemberdayaan masyarakat yang telah membuka kesempatan bagi BEM UNSIQ untuk berkontribusi memberikan solusi inovatif bagi masyarakat. (Berita dan Foto: Humas Universitas Sains Al-Qur’an)