SURAKARTA (13/8) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Pembekalan Pejabat Struktural masa jabatan 2025–2029 di Auditorium Mohammad Djazman, Kampus I UMS. Acara ini menghadirkan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., sebagai pembicara utama dengan materi bertema Strategi Implementasi dan Pelopor Kampus Berdampak.
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., dalam sambutannya mengajak seluruh pejabat struktural untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT sebagai fondasi dalam bekerja dan beribadah. Ia juga memaparkan perkembangan UMS terkini, termasuk jumlah dosen sebanyak 804 orang, dengan 360 di antaranya bergelar doktor. Targetnya, dalam tiga tahun mendatang 50% dosen sudah bergelar doktor.
UMS terus mengembangkan program studi, termasuk penambahan Program Doktor (S3) di bidang kesehatan, kedokteran, dan informatika, sehingga jumlah S3 akan mencapai 11 prodi, serta peningkatan jumlah program S2 hingga 40 prodi. Di bidang riset, publikasi, dan pengabdian, UMS mengalokasikan anggaran hingga Rp5,5 miliar, sejalan dengan ketentuan minimal 10% belanja perguruan tinggi untuk penelitian dan publikasi.
Wakil Rektor I UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., menambahkan bahwa pembekalan ini menjadi ajang strategis bagi para pejabat untuk meningkatkan kontribusi kampus, baik di tingkat nasional maupun internasional.


Arahan Kepala LLDIKTI VI: Mendorong SDM Unggul dan Kolaborasi Global
Dalam paparannya, Kepala LLDIKTI VI menekankan pentingnya peran pejabat struktural sebagai penggerak ekosistem perubahan di kampus. “Kita menjabat bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Kampus berdampak berarti tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga solusi yang memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” tegasnya.
Beberapa poin utama arahan yang disampaikan antara lain:
- Percepatan studi lanjut dosen – Dosen S2, terutama yang berusia di bawah 35 tahun, didorong melanjutkan studi ke S3, termasuk di luar negeri.
- Penguatan kerja sama internasional – Memanfaatkan jejaring LLDIKTI VI dengan 18 Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di berbagai negara untuk mengubah MoU menjadi program nyata.
- Respons terhadap penurunan mahasiswa baru – Menyampaikan adanya surat Menteri untuk penghentian jalur mandiri dan mendorong penyesuaian strategi penerimaan mahasiswa.
- Implementasi riset dan pengabdian yang relevan – Mengutamakan kolaborasi quadruple helix (pemerintah, industri, akademisi, masyarakat) serta pemanfaatan keunggulan lokal dan potensi global.
- Program magang dan KKN berdampak – Kegiatan harus relevan dengan kebutuhan industri sehingga sebelum lulus mahasiswa sudah memiliki tawaran kerja.
Ia juga mengungkapkan harapan agar di masa mendatang sering diundang UMS untuk mengukuhkan guru besar, sebagai simbol berkembangnya kualitas akademik kampus. Acara pembekalan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sejak Senin (11/8) dan diikuti seluruh pejabat struktural UMS periode 2025–2029. Kegiatan ditutup dengan harapan agar pejabat baru dapat bekerja cepat, membawa manfaat, dan menghadirkan keberkahan bagi institusi serta masyarakat.
(Humas UMS x LLDIKTI6)