Semarang, 4 Agustus 2025 – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah resmi menyambut kepala baru, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., dalam sebuah acara penyambutan penuh kehangatan yang digelar di Kantor LLDIKTI VI, Semarang. Dalam sambutan perdananya, Prof. Aisyah membagikan perjalanan hidup dan pengabdiannya yang panjang di dunia pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri.
Perjalanan karier Prof. Aisyah sebagai insan pendidikan tinggi sangat panjang. Beliau pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di KBRI Manila pada 2014-2015, kemudian melanjutkan pengabdian di KBRI Singapura hingga 2018. Sekembalinya ke Indonesia, beliau menjabat sebagai Ketua SP2T (Satuan Pengembang Perguruan Tinggi) di UNESA, yang menangani pengembangan SDM dan sarana prasarana.
Pada tahun 2020 beliau kembali melamar sebagai Atdikbud dan kembali ditempatkan di KBRI Manila untuk ketiga kalinya dari tahun 2021 hingga pertengahan 2024. Di tengah masa transisi Kementerian Pendidikan, Prof. Aisyah juga dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Beliau turut mengawal restrukturisasi kementerian yang saat itu berproses memisahkan tiga direktorat: Dikti, Diksi, dan Ristek. Sebelum dilantik sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof. Aisyah bahkan sempat masuk dua besar calon Dirjen Diksi dan telah menjalani berbagai tahapan seleksi, termasuk tes langsung di BKN Jakarta. “Pengalaman ini bukan sekadar jejak karier. Ini bekal berharga untuk memajukan pendidikan tinggi, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Saya ingin memastikan LLDIKTI Wilayah VI menjadi jembatan efektif antara pemerintah dan perguruan tinggi,” tegasnya.
Dalam arahannya, Prof. Aisyah menekankan pentingnya kolaborasi dan implementasi nyata dari berbagai kerja sama internasional yang sudah dibangun. Beliau berharap perguruan tinggi di wilayah VI tidak hanya menjadi “burung dalam sangkar emas”.
“Kita harus terbang. Kita harus tahu dunia luar agar bisa bersaing global,” imbuhnya dengan penuh semangat.
Prof. Aisyah menegaskan akan menerapkan kepemimpinan yang terbuka dan merangkul semua kalangan. “Saya tidak ingin disegani karena jabatan. Saya ingin menjadi seperti ibu, kakak, sekaligus teman. Saya terbuka untuk siapa saja mau curhat, menyampaikan kritik, atau berbagi ide”. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan sikap rendah hati dan adaptif, “Istilahnya andap asor, mendem jeru mikul duwul. Fleksibel, adaptif, dan melihat ke depan itu seperti apa. Jangan menunda sesuatu kalau kita bisa bekerja keras, karena kalau menunda, mundurnya akan lebih jauh. Percepatan perlu ada dampak yang nyata,” ujarnya.
Prof. Aisyah juga membuka ruang bagi peningkatan data dan pemetaan kekuatan kampus di wilayah VI. Beliau meminta dukungan informasi tentang keunggulan masing-masing perguruan tinggi, mulai dari seni, teknik, kesehatan, hingga sosial humaniora. “Jangan sampai kita hanya kumpulkan dokumen tanpa implementasi. Semua kegiatan kerja sama harus berdampak dan bisa diukur,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Prof. Aisyah menyampaikan harapannya untuk menuntaskan amanah hingga 2029. Meski usianya telah 56 tahun, semangatnya justru semakin membara.
Acara penyambutan diakhiri dengan suasana akrab, penuh kehangatan, dan dilanjut sesi foto bersama. Dengan pengalaman internasional dan jiwa kepemimpinan inklusif, LLDIKTI Wilayah VI kini melangkah dengan nahkoda baru yang penuh dedikasi dan visi kebangsaan.
(Humas LLDIKTI6)