Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jadi Narasumber dalam Workshop Implementasi Penjaminan Mutu APTISI Surakarta

Surakarta, 17 September 2025 – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., diundang sebagai narasumber dalam kegiatan “Workshop Implementasi Penjaminan Mutu dan Silaturahmi dengan Kepala LLDIKTI Wilayah VI” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat II Surakarta, bertempat di Surakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 90 peserta yang terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, penanggung jawab penjaminan mutu, serta pengurus APTISI Komisariat II Surakarta. Turut hadir dalam acara tersebut, Prof. Dr. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P. (Penasehat APTISI Komisariat II Surakarta), Assoc. Prof. Dr. Singgih Purnomo (Ketua APTISI Surakarta), serta Prof. Dr. Ir. Nova Rijati, S.Si., M.Kom., IPU., ASEAN Eng. dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang yang juga hadir sebagai narasumber.

Dalam sambutan pembukaan, Ketua APTISI Surakarta, Assoc. Prof. Dr. Singgih Purnomo, menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi perguruan tinggi swasta (PTS) di Surakarta, khususnya penurunan jumlah mahasiswa baru. Hal ini disebabkan oleh ekspansi perguruan tinggi negeri (PTN) serta masih rendahnya angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Ia juga menekankan perlunya kebijakan pemerintah dalam meringankan beban PTS, seperti pembebasan pajak dan penurunan biaya akreditasi yang dianggap cukup tinggi.

Pada sesi materi, Kepala LLDIKTI Wilayah VI menyampaikan tema “Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Swasta melalui Implementasi IAPT 4.0 dan SAPTO 2.2”. Beliau menegaskan bahwa transformasi perguruan tinggi menuju Universitas 4.0 harus berorientasi pada inovasi, kolaborasi, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa IAPT 4.0 menekankan Outcome-Based Education (OBE) dan Continuous Quality Improvement (CQI) yang selaras dengan standar global. Sementara itu, SAPTO 2.2 sebagai platform digitalisasi akreditasi memungkinkan integrasi dengan PDDikti sehingga proses akreditasi lebih efisien, akurat, dan transparan.

“Implementasi IAPT dan SAPTO bukan sekadar pemenuhan standar, melainkan langkah strategis untuk menjadikan PTS unggul, adaptif, dan berdampak nyata,” tegas Prof. Aisyah.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Nova Rijati turut memaparkan materi “Workshop Penjaminan Mutu: IAPT 4.0 dan SAPTO 4.0”, yang menekankan pentingnya sistem akreditasi berbasis digital dalam mendukung kualitas dan tata kelola perguruan tinggi secara berkelanjutan.

Melalui forum ini, diharapkan terbangun sinergi antara APTISI, LLDIKTI, dan seluruh perguruan tinggi swasta dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Jawa Tengah sekaligus menjawab tantangan daya saing global di era transformasi pendidikan.

(Berita & Foto: Humas LLDIKTI6)