
Solo – Magelang, Juni 2025 — Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI terus berkomitmen memberikan dukungan peningkatan mutu perguruan tinggi melalui aspek kehumasan. Kegiatan yang digelar dengan tajuk “Ngudarasa Insan Humas: Penguatan Publikasi Perguruan Tinggi Bermutu, Relevan, dan Berdampak” diselenggarakan dua kali, yakni Angkatan I pada 18 Juni 2025 di Solo Baru dan Angkatan II pada 24 Juni 2025 bertempat di Kota Magelang.
Kegiatan ini diikuti oleh pengelola Humas sejumlah total 110 perguruan tinggi di Jawa Tengah. Forum ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran humas sebagai ujung tombak komunikasi publik di era digital, sekaligus mendorong terbentuknya komunitas humas perguruan tinggi yang adaptif, solutif, dan kolaboratif.
Ngudarasa: Mengurai Tantangan, Menyatukan Langkah Bersama
Kata “Ngudarasa” diambil dari bahasa Jawa ngudari rasa, yang berarti “mengurai rasa”. Filosofi ini diwujudkan dalam forum terbuka yang mendorong insan humas untuk berbagi uneg-uneg, praktik baik, serta solusi atas tantangan komunikasi institusional. Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menekankan bahwa humas bukan hanya pengelola informasi, tetapi juga penjaga reputasi dan penggerak perubahan di perguruan tinggi.

“Kita tidak sedang berlomba untuk menjadi populer, tetapi untuk membangun kepercayaan melalui komunikasi yang jujur, strategis, dan berkarakter,” tegasnya.
Kegiatan yang dirancang untuk menguatkan peran humas dalam berbagai aspek baik sumberdaya manusia maupun pengelolaan digital ini menghadirkan para fasilitator praktisi dan profesional di bidangnya. Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan insight yang mendalam dari Rachmat Widhia, praktisi digital marketing dan analis media sosial, yang mengupas strategi komunikasi berbasis algoritma media sosial, konsep digital funnel, hingga pentingnya owned, paid, & earned media dalam membangun kredibilitas kampus secara digital. Materi ini memberikan wawasan penting bagi humas kampus dalam merancang kampanye komunikasi yang efektif dan berbasis data.
Sesi selanjutnya disampaikan oleh Atik Rahmawati, praktisi public speaking, yang membahas teknik “Impactful Public Speaking” yakni kiat membangun komunikasi verbal yang berdampak, percaya diri dalam menyampaikan pesan, dan cara membangun koneksi emosional dengan audiens. Peserta diajak berlatih langsung dalam menyusun konten presentasi dan teknik penyampaian yang persuasif.


Turut hadir untuk memberikan penyegaran kapasitas insan humas yakni oleh Eko Suseno Hendro Riyadi Matruty, pakar pengembangan kapasitas personal, yang menekankan pentingnya karakter, etos kerja, dan mindset adaptif bagi seorang humas.
Sebagai sarana berbagi praktik baik pengelolaan kehumasan perguruan tinggi swasta, LLDIKTI VI menghadirkan Irfan Fatkhurrohman, Kepala Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Irfan menyampaikan praktik baik pengelolaan humas UMP yang menekankan pada branding institusional jangka panjang, sebagai contoh positioning “UMP Kampus Peneliti Dunia”, “Kampus Kemanusiaan”, hingga “UMP Rumah UMKM”. Irfan menekankan bahwa kerja humas bukan hanya untuk memenangkan lomba, tetapi menciptakan efek komunikasi yang berdampak luas bagi citra kampus. Ia juga memaparkan rumus kehumasan berdampak: mulai dari analisis kondisi awal, pembentukan tim, strategi branding, program konkret, hingga manajemen isu dan evaluasi. Peserta turut diajak untuk berdiskusi kelompok dan menyusun langkah nyata dalam pengembangan humas kampus berbasis studi kasus.


Luaran & Komitmen Nyata
Selain memperluas pengetahuan dan jejaring, kegiatan ini menghasilkan lembar kerja rencana aksi kehumasan yang diisi peserta, serta Lembar Komitmen Bersama Insan Humas PTS yang ditandatangani sebagai bentuk kesadaran kolektif, diantaranya untuk: (1) Menjunjung kode etik kehumasan, (2) Meningkatkan kompetensi komunikasi digital dan publik, dan (3) Berkontribusi aktif dalam membangun reputasi kelembagaan.
Kegiatan ini disambut antusias peserta yang merasa mendapatkan sudut pandang baru dalam pengelolaan kehumasan kampus. Nabilla dari STIKES Telogorejo mengungkapkan pentingnya sesi public speaking karena selama ini humas kerap terjebak pada pekerjaan teknis dan jarang melatih kemampuan tampil di depan publik. Bayu dari STIFAR Semarang menyebut bahwa pembahasan tentang algoritma digital sangat membuka wawasan bagaimana konten bisa menjangkau audiens secara efektif. Dian Permana pengelola humas Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap turut menyampaikan kesan mendalam pelaksanaan kegiatan ini yang membuka cakrawala wawasan baru bagi para pengelola humas. Turut menyampaikan kesimpulan akhir, Ketua Tim Humas LLDIKTI Wilayah VI Aditya Tegar menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pengelola humas perguruan tinggi swasta di lingkungan Jawa Tengah agar tercipta komunitas humas yang positif dan saling memberi dampak nyata bagi seluruh sivitas di kampusnya masing-masing.
Ngudarasa Insan Humas membuktikan bahwa penguatan komunikasi publik di perguruan tinggi harus dimulai dari pemberdayaan sumber daya manusianya. Dengan sentuhan teknologi, pendekatan personal, dan dukungan institusional, insan humas dapat menjadi katalisator utama dalam membangun perguruan tinggi yang bermutu, relevan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
(Berita dan Foto: Humas LLDIKTI6)






