
Kendal, 4 Mei 2025 — Sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Politeknik Katolik Mangunwijaya menyelenggarakan pelatihan bertema “Implementasi Konsep Kimia Hijau dalam Pembelajaran Praktikum Kimia untuk Mewujudkan Pembelajaran Kimia yang Berwawasan Lingkungan”. Kegiatan ini ditujukan kepada para guru kimia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kabupaten Kendal dan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Weleri.
Tim dosen dari Politeknik Katolik Mangunwijaya yang terdiri dari Dr. Antonius Prihanto, S.Pd., M.T, Ir. Mumpuni Asih Pratiwi, M.T, Ir. Sri Sutanti, M.Eng, serta Cyrilla Oktaviananda, S.Si., M.Eng hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Tim dosen dari Program Studi DIII Teknik Kimia ini menyampaikan materi seputar prinsip-prinsip dasar Kimia Hijau (Green Chemistry) serta bagaimana konsep tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan praktikum kimia di sekolah.

“Penerapan prinsip Kimia Hijau dalam pembelajaran tidak hanya mendukung pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran ekologi siswa sejak dini,” ungkap Dr. Antonius Prihanto, S.Pd., M.T saat menyampaikan materi.
Dalam sesi pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan pemaparan materi secara teoritis, tetapi juga dilibatkan dalam diskusi dan simulasi penerapan eksperimen kimia sederhana yang ramah lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong guru untuk mulai memodifikasi metode pembelajaran laboratorium agar lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Kegiatan PKM ini mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Salah satu guru menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru terkait praktik kimia yang tidak hanya efektif secara pedagogis, tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis. Melalui kegiatan ini, Politeknik Katolik Mangunwijaya menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif berkontribusi dalam peningkatan kapasitas guru serta pengembangan pendidikan yang lebih ramah lingkungan di tingkat sekolah menengah.

Kegiatan ini selaras dengan semangat program nasional “Diktisaintek Berdampak” yang diluncurkan oleh Kemdiktisaintek pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025. Program ini menekankan pentingnya pendidikan tinggi yang tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyatakan bahwa “Diktisaintek Berdampak” merupakan langkah strategis untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi dan mahasiswa sebagai penggerak utama perubahan. (Berita dan Foto : Humas Politeknik Katolik Mangunwijaya)