Previous slide
Next slide

Konektivitas Menjadi Kunci Menjawab Tantangan Menghadapi Era New Normal

Dalam rangka menghadapi era new normal setelah masa pandemi Covid-19, diperlukan kolaborasi berbagai sektor agar ekonomi segera bangkit kembali.  Hal ini menjadi salah satu tantangan dunia maritim dalam menghadapi era new normal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, didatangkanlah keynote speaker dari pemerintahan yaitu Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang serta beberapa narasumber dari praktisi antara lain dari Indonesian National Ship Owners’ Association (INSA), Indonesia Logistics & Forwarders Association (ILFA) / Asosialsi Logistik dan Freight Forwarder Indonesia  (ALFI) maupun Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Demikian disampaikan Direktur Politeknik Bumi Akpelni dalam sambutannya pada saat pembukaan 2nd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies dengan tema “Tantangan Dunia Maritim dalam Menghadapi Era New Normal” pada hari Sabtu 25/7/2020.  “Kebiasaan hidup dengan tatanan baru mengacu pada protocol kesehatan menjadi sebuah keharusan” ungkap mbak Ita – sapaan akrab Wakil Walikota Semarang mewakili Pemerintah Kota Semarang. 

Sementara itu, pembangunan infra struktur, pengembangan sarana prasarana pelabuhan yang terintegrasi dengan teknologi informasi menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah Jawa Tengah mengingat pergerakan barang melalui laut mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Tengah Ir. Satriyo Hidayat. 

Peluang pelaut masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkan memenuhi  kriteria excellent is minimum requirement, kompetisi bebas, sekolah memberikan pelajaran ekstra bahasa calon employer dan program tambahan, bekerja lebih keras dari semua orang, eropa kekurangan perwira dan kekurangan pandu, multi national orientation,  Saat off usahakan bekerja dibidang maritim sebagai bekal alih profesi, ikut didalam organisasi profesi pelaut/ perwira untuk menggali ilmu dan pengalaman rekan yang lebih senior, sukses adalah masalah waktu, berusaha dan berdoa harus sepanjang waktu papar Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan DPP INSA Capt. Zainal A. Hasibuan.

Sedangkan Dr Ing Setyo Nugroho dari Departemen Teknik Transportasi Laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memberikan solusi bahwa pandemi covid-19 berdampak pada semua sektor, dalam skala besar, dan lama, sehingga pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak terhindarkan untuk kebutuhan dan “penyelamatan” dengan model kerjasama perguruan tinggi-lembaga pendidikan kepelautan bersama industri sangat diperlukan, dan bisa dilakukan. 

Dari forum tersebut, solusi yang ditawarkan Suprapto Suwaji, SE., MM sebagai ketua ALFI adalah Focused on commodity based produced and needed by each area within Indonesia (SIPAP system by Ministry of Trading of RI), Spreading the supply and demand into various big islands (syncronizing between SisLogNas & SisLogDa) – Focusing INLAND WATERWAYS serta National Logistics Ecosystem – Connectivity between maritime and cities enabling easy access of people and goods.

Seminar yang diikuti oleh 1.827 peserta dari seluruh Indonesia dan beberapa orang dari Tokyo University tersebut juga diisi dengan pemaparan beberapa orang pemakalah dari berbagai universitas dengan latar belakang berbagai bidang ilmu.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram