Previous slide
Next slide

Maknai HARKITNAS Dengan Semangat Gotong Royong

IMG_2101

Sebagaimana pandangan Bapak Proklamator RI Bung Karno, nilai-nilai Pancasila diperas dalam tiga sila, bahkan satu “sila” tunggal gotong royong menjadi intinya inti. Menurut Bung Karno, jika kuperas yang lima menjadi satu, maka dapatlah aku pernyataan yang tulen, yakni gotong royong.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara dalam sambutan tertulis peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 111 yang dibacakan Kepala LlDIKTI VI Jateng DYP. Sugiharto selaku Inspektur Upacara, pagi ini  (20/5) di lapangan upacara kantor LLDIKTI VI Jateng, Bendhan Duwur Semarang.

Dikatakan, yel-yel “holopis kuntul baris” merupakan aba-aba nenek moyang kita di tanah jawa, digunakan sebagai paduan suara untuk memberi semangat ketika mengerjakan tugas berat yang hanya dapat dikerjakan secara bergotong royong. “Yel-yel ini disorakkan ketika kita membutuhkan gerak seirama satu tujuan, bagaikan barisan burung bangau terbang berbaris,” ungkapnya

Semangat persatuan dan gotong-royong telah mengakar dan menyebar di seluruh Nusantara, ini dibuktikan dengan berbagai ungkapan tentang kearifan, mengutamakan persatuan yang terdapat di seluruh suku, adat, dan budaya Indonesia. “Meski kita gali dari kearifan nenek moyang dan telah dipupuk selama berabad-abad, sejatinya jiwa gotong royong bukanlah semangat yang sudah renta,” katanya.

Ditegaskan, sampai kapanpun semangat ini akan senantiasa relevan, bahkan semakin mendesak sebagai sebuah tuntunan zaman yang sarat akan berbagai perubahan. Di akhir sambutan Rudiantara mengajak kepada kita, agar peringatan HARKITNAS kali ini  dimaknai dengan memperbarui semangat gotong royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram